3. Rakun
Rakun merupakan hewan omnivora yang sangat umum, seringkali dapat ditemukan di sekitar area pinggiran kota dan permukiman manusia. Mereka mengonsumsi berbagai jenis makanan, mulai dari buah-buahan liar, serangga, hingga telur ayam dan ikan kecil. Di area urban, rakun seringkali terlihat mencari makanan di tempat sampah atau memakan sisa makanan manusia dan mampu membuka wadah makanan serta merobek kantong plastik. Tingkah laku mereka menunjukkan kecerdikan dalam mencari sumber energi, dan mereka dapat menyesuaikan pola makan berdasarkan musim dan lingkungan sekitar.
4. Coyote
Coyote sering dianggap sebagai predator yang murni, padahal mereka juga mengonsumsi bahan-bahan nabati seperti buah beri, semangka liar, dan rumput. Pola makan mereka terdiri dari sekitar 10-15 persen tumbuhan, terutama saat hewan buruan sulit ditemukan. Coyote biasanya berburu kelinci, tikus, atau kadal sebagai sumber protein utama dan dapat berburu sendiri atau dalam kelompok. Di dekat permukiman manusia, mereka kadang memakan sisa makanan atau hasil pertanian. Adaptasi ini memperlihatkan bahwa pola makan mereka sangat bergantung pada ketersediaan makanan di sekitar mereka.
5. Tupai
Tupai dikenal sebagai pemakan kacang atau biji pohon, tetapi mereka juga tidak ragu untuk mengonsumsi serangga, telur burung, dan kadang-kadang anak burung, terutama untuk memenuhi kebutuhan protein mereka. Saat musim gugur atau menjelang musim dingin, tupai biasa menyimpan cadangan makanan, termasuk biji dan daging kecil yang mudah diawetkan. Sangat aktif di siang hari, tupai menunjukkan perilaku teritorial yang kuat, dan dalam keadaan sumber makanan nabati menipis, mereka dengan cepat beralih ke makanan hewani.
6. Gagak
Gagak merupakan salah satu spesies burung yang sangat cerdas, dan pola makan mereka juga sangat bervariasi. Mereka memakan biji, buah, serangga, bangkai, bahkan sisa makanan manusia dari tempat sampah. Gagak memiliki kemampuan belajar yang tinggi; beberapa spesies diketahui menggunakan alat sederhana untuk meraih makanan yang tersembunyi atau menyimpan makanan. Dengan kemampuan untuk mengamati perilaku manusia dan mencatat lokasi makanan, gagak adalah pemangsa oportunis yang mampu bertahan di berbagai lokasi, termasuk lingkungan perkotaan yang padat.