3. Memperingatkan Ancaman
Gorila punggung perak dapat memukul dada sebagai sinyal bagi anggota kelompoknya untuk waspada terhadap ancaman. Misalnya, suara keras yang dihasilkan dapat berfungsi sebagai alarm, memberi tahu kelompok akan adanya predator seperti macan tutul atau bahkan manusia yang mendekat. Tindakan ini sangat krusial untuk kelangsungan hidup, memungkinkan gorila untuk bereaksi lebih cepat dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri mereka.
4. Menunjukkan Ukuran dan Kekuatan
Memukul dada juga digunakan gorila sebagai cara untuk menampilkan ukuran tubuh mereka. Menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal Scientific Reports, pejantan berukuran besar menghasilkan frekuensi suara yang lebih rendah saat memukul dada dibandingkan dengan pejantan yang lebih kecil. Ini dapat memberi petunjuk kepada gorila lainnya mengenai ukuran dan kemungkinan kemampuan bertarung setiap individu, yang berfungsi sebagai strategi untuk menghindari pertarungan yang tidak perlu dengan lawan yang lebih besar.
5. Ekspresi Emosi
Pukulan dada tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi yang efektif untuk dominasi, tetapi juga sebagai sarana untuk mengekspresikan emosi. Para gorila dapat merasakan berbagai emosi, mulai dari kegembiraan hingga frustrasi. Dengan memukul dada, mereka dapat melepaskan energi terpendam dan berkomunikasi dengan sesama gorila. Perilaku ini juga menjadi bagian penting dari permainan dan interaksi sosial antara gorila muda, membantu mereka memahami norma kelompok sekaligus mengembangkan koordinasi dan kekuatan fisik.