4. Inferensi (inference)
Jika kamu ingin menyampaikan "kesimpulan logis", inferensi adalah kata yang lebih canggih. Inferensi adalah proses menarik kesimpulan berdasarkan bukti atau penalaran yang ada, bukan dari pengamatan langsung. Contoh: "Berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan, kita dapat menarik inferensi bahwa ada motivasi tersembunyi di balik tindakan tersebut."
5. Implikasi (implication)
Ketimbang menggunakan kata "akibat" atau "dampak", implikasi lebih tepat untuk menunjukkan konsekuensi yang tidak langsung atau tersirat dari suatu hal. Contoh: "Keputusan ini memiliki implikasi luas tidak hanya untuk perusahaan, tetapi juga untuk seluruh ekosistem industri."
6. Konsepsi (conception)
Kata ini bisa digunakan sebagai sinonim untuk "gagasan" atau "pemahaman", namun dengan nada yang lebih formal. Konsepsi merujuk pada pembentukan suatu ide atau konsep dalam pikiran. Contoh: "Kita harus kembali ke konsepsi awal proyek ini untuk memastikan kita tetap berada di jalur yang benar."
7. Kontradiksi (contradiction)
Daripada mengatakan "pertentangan" atau "perbedaan", kontradiksi merujuk pada situasi di mana dua hal atau pernyataan tidak bisa keduanya benar pada saat yang sama. Contoh: "Ada kontradiksi antara janji-janji yang diucapkan dan tindakan nyata yang telah dilakukan."
8. Nir- (without / non-)
Menggunakan awalan ini bisa membuat kamu terdengar lebih terpelajar. Contohnya, nir-laba (nirlaba) yang berarti "tanpa laba" atau nir-pribadi (nirpribadi) yang berarti "impersonal". Contoh: "Kami adalah sebuah organisasi nir-laba yang berfokus pada pendidikan."