Tampang

Permintaan Kendaraan Listrik Melambat, Kia Siap Genjot Penjualan Mobil Hybrid

27 Apr 2024 14:55 wib. 65
0 0
Mobil Listrik Kia EV6
Sumber foto: kia

Faktor-faktor seperti kenaikan suku bunga dan kurangnya infrastruktur pengisian daya menjadi dua faktor utama yang memperlambat pertumbuhan pasar kendaraan listrik. Sebaliknya, kendaraan hybrid yang dianggap lebih terjangkau dan hemat bahan bakar menjadi pilihan yang populer di tengah dinamika pasar yang terus berubah.

Meskipun demikian, Kia tidak hanya akan fokus pada pasar dalam negeri. Mereka juga akan memperluas penjualan mobil hybrid di Eropa dan Amerika. Hal ini sejalan dengan rencana perusahaan untuk terus memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan pangsa pasarnya di tingkat global. Selain itu, Kia juga sudah merilis versi hybrid dari minivan Karnaval pada bulan November lalu, yang mendapatkan respons yang positif karena performa penghematan bahan bakarnya.

Dalam upaya meningkatkan penjualan mobil hybrid, Kia telah menetapkan target penjualan sebesar 101 triliun Won pada tahun 2024, naik 1 persen dari rekor sebelumnya. Sementara itu, target laba operasionalnya adalah 12 triliun Won, naik 3 persen dari periode sebelumnya. Dengan target margin laba operasional sebesar 12 persen, perusahaan ini menunjukkan ketegasan dalam strategi penjualan mobil hybrid mereka.

Dalam hal produksi, Kia merencanakan penggunaan proses produksi campuran yang mencakup kendaraan listrik, hibrida, dan kendaraan bermesin gas di 13 pabriknya di Korea Selatan dan luar negeri. Hal ini memberikan keleluasaan dalam mengatur rasio produksi kendaraan hybrid, serta meningkatkan margin laba operasional bagi perusahaan. Selain itu, Kia juga akan meningkatkan belanja penelitian dan pengembangan hingga 38 triliun Won dalam lima tahun ke depan, naik 5 triliun Won dari rencana sebelumnya. Kia sedang fokus pada pengembangan mesin hybrid baru yang diharapkan akan meningkatkan efisiensinya.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?