Ia menerangkan permasalahannya ada pada sumber bahan bakar mobil listrik.
"Misalkan pemakaian listriknya dari apa? Kalau untuk mengurangi emisi dan bensin, pembangkit listrik kan pakai batu bara dan CO-nya juga besar. Nah sanggup tidak kita buat pembangkit listrik yang bersih (ramah lingkungan)," terangnya.
Dirinya juga menambahkan bahwa perihal limbah baterai menjadi perhatian yang tak kalah pentingnya ketika membawa mobil dengan teknologi tersebut.
"Baterai mobil listrik kan besar, bukan kayak baterai handphone. Nah ini mau dibuang ke mana limbahnya? Siapa yang mau investasi? Karena itu bahan yang cukup berbahaya untuk lingkungan, bisa meledak dan sebagainya," lanjutnya.
Maka dari itu, menurutnya yang paling tepat ialah mengeluarkan kendaraan yang rendah konsumsi bahan bakar. Setelahnya baru diperkenalkan secara perlahan sambil memikirkan jalan keluar dari hal tersebut.