Krisbiyantoro juga mengutarakan bahwa selain rawan gangguan alam, sepanjang lintasan Jatibarang hingga Tegalasari juga rawan terjadi pelemparan batu. Terhitung mulai bulan Januari sampai bulan Mei 2017, sudah terjadi delapan kali pelemparan batu yang menyebabkan kaca jendela kereta api pecah dan sudah ada delapan korban penumpang kereta.Pelaku pelemparan ini rata-rata anak-anak dibawah umur dengan tujuan iseng. "pihak kami sudah mendatangi orang tua dari anak-anak tersebut dan membuat perjanjian kalau anak mereka tidak akan mengulangi perbuatannya karena bisa mencelakakan orang lain.
Diharapkan menjelang terjadinya arus mudik lebaran dimana banyak kereta api yang beroperasi dan melintasi daerah Cirebon, semua masalah yang terjadi karena kejadian alam bisa segera diatasi demi kenyamanan dan keselamatan penumpang kereta api.