Kemenangan Spanyol juga menjadi sorotan karena kiprah fenomenal Lamine Yamal, winger muda yang menjadi pemain termuda yang tampil dan memenangkan Euro. Yamal, yang berusia 17 tahun 1 hari, juga mencatatkan dirinya sebagai pencetak gol termuda sepanjang sejarah Euro. Penampilan impresifnya sepanjang Euro 2024 membuatnya meraih penghargaan sebagai pemain muda terbaik turnamen, menunjukkan bakat dan potensi yang luar biasa dari pemain muda tersebut.
Di sisi lain, kekalahan Inggris dalam final Euro 2024 juga menunjukkan rekor yang kurang menguntungkan bagi tim tersebut. Mereka menjadi tim pertama dalam sejarah Euro yang kalah dalam dua final beruntun setelah sebelumnya kalah di final Euro 2020 melawan Italia. Rekor ini menjadi catatan penting dalam sejarah keikutsertaan Inggris dalam turnamen Euro, menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh tim tersebut dalam meraih gelar juara.
Gareth Southgate, pelatih timnas Inggris, juga mencatatkan capaian pribadi dengan membawa timnya lolos ke babak final Euro dua kali. Capaian ini menjadikannya sebagai salah satu dari tiga pelatih yang pernah membawa timnya lolos dua kali ke babak final Euro, bersama dengan Helmut Schon dan Berti Vogts. Capaian pribadi ini menunjukkan peran penting Southgate dalam membawa Inggris ke level yang kompetitif dalam kancah sepak bola Eropa.