Sebuah kisah menarik terjadi di dunia sepakbola ketika Zeljko Kalac, mantan kiper AC Milan 2005-2009 di masa kepelatihan Carlo Ancelotti, disebut pekerjaan termudah di dunia. Carlo Ancelotti yang sering dilabeli dengan sebutan I Meravigliosi (Si Luar Biasa). Kalac, selalu dibentengi oleh kuartet bek tangguh seperti Marek Jankulovski, Paolo Maldini, Alessandro Nesta, dan Cafu. Bagi orang lain, mungkin mereka akan berpikir bahwa Kalac sangat beruntung mempunyai pemain-pemain hebat itu di depannya.
Dalam dunia sepakbola, kiper sering kali menjadi sasaran kritik dan pujian secara bersamaan. Sebagai seorang penjaga gawang, mereka harus siap menghadapi tekanan dan tanggung jawab yang besar. Namun, dalam kasus Kalac, situasinya tampaknya berbeda. Ketika pekerjaan seorang kiper sering dianggap sebagai tugas yang sangat sulit, namun ada yang menyebutnya sebagai pekerjaan termudah di dunia, hal ini menarik perhatian publik, termasuk Zeljko Kalac sendiri.
Dalam sebuah wawancara, Zeljko Kalac mengungkapkan bahwa meskipun memiliki kuartet bek tangguh di depannya, namun pekerjaan sebagai seorang kiper tidaklah mudah seperti yang dianggap banyak orang. Menurutnya, kunci dari keberhasilan AC Milan saat itu adalah kerjasama tim yang solid, bukan hanya bergantung pada individu-individu di lini belakang. Kalac menyatakan bahwa dia merasa bangga menjadi bagian dari tim AC Milan yang mendominasi di kancah sepakbola Eropa pada masa itu.
Menariknya, Zeljko Kalac juga mengungkapkan bahwa dia sering mengalami tekanan besar ketika harus tampil sebagai kiper utama AC Milan. Meskipun memiliki kuartet bek bintang di belakangnya, namun itu tidak membuatnya merasa 'terselamatkan' dari tekanan. Sebagai seorang kiper, dia harus tetap fokus dan waspada dalam setiap pertandingan, serta mempertahankan konsistensi performa tinggi.
