Era 1980-an dan 1990-an menyaksikan beberapa pasang surut bagi Ferrari. Meski mereka memiliki mobil yang kompetitif dan beberapa pembalap berbakat seperti Michele Alboreto dan Gerhard Berger, mereka sering kali kalah dari tim-tim seperti McLaren dan Williams yang lebih dominan saat itu. Namun, semangat pantang menyerah dan inovasi teknologi tetap menjadi ciri khas Ferrari.
Tahun 2000-an menandai kebangkitan Ferrari yang luar biasa dengan kehadiran Michael Schumacher, salah satu pembalap terbesar dalam sejarah Formula 1. Di bawah arahan tim principal Jean Todt dan kolaborasi erat dengan desainer mobil Rory Byrne dan insinyur Ross Brawn, Ferrari berhasil memenangkan lima gelar juara dunia pembalap berturut-turut dari tahun 2000 hingga 2004. Dominasi Ferrari dan Schumacher di era ini membuat mereka menjadi tim yang paling ditakuti di lintasan.
Kesuksesan ini tidak hanya terbatas pada gelar juara pembalap, tetapi juga Ferrari berhasil meraih enam gelar konstruktor berturut-turut dari 1999 hingga 2004. Keberhasilan ini tidak terlepas dari strategi tim yang brilian, inovasi teknologi, dan kemampuan Schumacher dalam memaksimalkan potensi mobil di setiap balapan.
Setelah era Schumacher berakhir, Ferrari mengalami masa transisi dengan beberapa perubahan besar dalam struktur tim dan susunan pembalap. Meskipun demikian, Ferrari tetap menjadi salah satu tim yang selalu diperhitungkan dalam setiap musim balap. Pembalap-pembalap seperti Kimi Räikkönen, yang memenangkan gelar juara dunia pada tahun 2007, serta Fernando Alonso dan Sebastian Vettel, terus menjaga nama besar Ferrari di puncak kompetisi.