Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, menyatakan kekesalannya setelah Komite Olimpiade Internasional (IOC) salah menyebut atlet Seoul sebagai atlet Korea Utara. Dilansir dari Yonhap, Yoon menghubungi Presiden IOC, Thomas Bach, melalui telepon untuk menyampaikan kekecewaan dan menuntut permintaan maaf resmi, serta menekankan agar kesalahan semacam itu tidak terulang.
Yoon mengungkapkan permintaannya kepada Bach, "Saya ingin Anda meminta maaf atas insiden ini melalui media dan media sosial, serta memastikan kejadian serupa tak terulang kembali," seperti yang dikutip oleh kantor kepresidenan Korsel pada Sabtu (27/7). Dalam percakapan telepon selama 10 menit tersebut, Yoon juga menyampaikan bahwa rakyat Korea Selatan terkejut dan kecewa atas insiden salah sebut itu. Ia menegaskan bahwa sebagai masyarakat negara yang pernah menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas dan Musim Dingin, serta Piala Dunia FIFA, masyarakat Korea Selatan sangat terkejut dan kecewa dengan insiden tersebut.
Sementara itu, Bach meminta maaf sebesar-besarnya kepada Yoon dan berjanji bahwa IOC akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Sebelumnya, Kementerian Olahraga Korea Selatan telah melakukan protes kepada panitia Olimpiade 2024 Paris dan IOC menyusul insiden tersebut.
Ketika perahu yang membawa kontingen Korea Selatan melewati Sungai Seine dalam upacara pembukaan, sang announcer memperkenalkan kontingen tersebut sebagai 'Republik Rakyat Demokratik Korea', yang merupakan nama resmi Korea Utara, dalam bahasa Prancis dan Inggris. Seharusnya, sang announcer menyebut kontingen Korea Selatan dengan nama resmi Republik Korea. Tidak ada kesalahan dalam penyebutan nama negara ketika kontingen Korea Utara lewat.