IOC segera meminta maaf tak lama setelah insiden itu terjadi. Namun, Korea Selatan menilai permintaan maaf yang dimuat di halaman resmi IOC terlalu "singkat" dan hanya ditulis dalam situs berbahasa Korea, tidak dalam situs berbahasa Inggris yang mudah dimengerti oleh masyarakat global.
Presiden Komite Olahraga & Olimpiade Korea (KSOC), Lee Kee-heung, menegaskan bahwa mereka akan menanggapi insiden ini dengan serius. Ia juga menyatakan ketidakterimaan atas insiden tersebut, yang menurutnya sangat tidak masuk akal dan tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Lee juga meminta IOC dan panitia penyelenggara Paris untuk secara langsung dan tulus meminta maaf atas insiden tersebut. Selain itu, ia juga meminta para pelatih Korea Selatan untuk memastikan bahwa atlet mereka tidak terkena dampak atas insiden tersebut.
Korea Selatan mengirimkan 143 atlet yang berkompetisi dalam 21 cabang olahraga Olimpiade 2024, sementara Korea Utara, yang kembali tampil di Olimpiade sejak Rio 2016, mengirimkan 16 atlet. Lebih lanjut, hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara belakangan ini menjadi sorotan karena pengiriman balon sampah Korut ke Korsel serta perjanjian kerja sama militer antara Korut dan Rusia.
Kedua negara ini secara teknis masih berperang karena Perang Korea pada 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai. Insiden salah sebut ini menjadi perhatian besar bagi kedua negara, mengingat kondisi hubungan antar-Korea yang sedang tegang belakangan ini. Koreografi penyebutan resmi kontingen olahraga nasional saat upacara pembukaan Olimpiade menjadi sangat sensitif dan penting sebagai representasi negara kepada dunia internasional. Semua pihak berharap agar kesalahan semacam ini tidak terulang dan konflik antara kedua Korea tidak diperburuk akibat insiden tersebut.