Menurutnya, Amerika Serikat merupakan negara yang litigasi yang mengandalkan sistem pengadilan untuk menguji nilai-nilai yang ada. Dengan begitu, putusan hukum akan menentukan nasib sebuah gugatan. "Jadi ini (konflik Trump-Harvard) sebenarnya hanya masalah tantangan sesaat saja yang sebenarnya harusnya tidak menjadi sesuatu yang akan mengubah segala-galanya untuk selamanya," ujar Melli.
Melli menyatakan, pendidikan adalah fondasi Amerika Serikat. Hal itu merujuk usia Harvard University yang lebih tua daripada umur Amerika Serikat. "Makanya kenapa mungkin kalau bagi orang asing, Amerika itu adalah Mekkah-nya pendidikan, karena itu terbuka lebar untuk menjadi suatu akreditisasi," kata pendiri firma hukum Melli Darsa & Co. Melli mengatakan, apa yang terjadi saat ini di Amerika Serikat merupakan dinamika yang bersifat sensasional. Ia berpendapat, yang terjadi saat ini terasa heboh karena ada lembaga pendidikan, dalam ini Harvard University, berlawanan langsung dengan Presiden Trump. "Jadi itu menarik, tetapi insya Allah sebenarnya hak-hak yang harusnya ada tetap bertahan, dan kemampuan daripada orang asing untuk masuk ke sekolah di Amerika Serikat," tambah Melli. Melli pun yakin semua universitas di Amerika Serikat akan membela dan mempertahankan haknya untuk menerima mahasiswa asing. Ia pun berharap hubungan diplomasi antara Indonesia dan Amerika Serikat tetap berjalan dengan baik.