Aerodinamika, ilmu yang mempelajari aliran udara di sekitar objek, memainkan peran krusial dalam dunia Formula 1. Dalam balapan yang sangat kompetitif ini, kecepatan mobil bukan hanya ditentukan oleh mesin yang kuat dan teknologi canggih, tetapi juga oleh seberapa baik mobil dapat mengelola aliran udara untuk meningkatkan performa di lintasan.
Di Formula 1, aerodinamika berfungsi untuk mengurangi drag (hambatan udara) dan meningkatkan downforce (gaya tekan ke bawah). Kedua aspek ini sangat penting dalam mencapai kecepatan tinggi dan stabilitas mobil. Drag yang rendah memungkinkan mobil melaju lebih cepat dengan konsumsi tenaga yang lebih efisien, sementara downforce membantu menjaga agar mobil tetap menempel pada lintasan, terutama saat berbelok pada kecepatan tinggi.
Salah satu elemen aerodinamis paling penting di mobil F1 adalah sayap. Sayap depan dan belakang dirancang untuk mengarahkan aliran udara dengan cara yang meningkatkan stabilitas mobil. Sayap depan memiliki desain yang kompleks untuk membagi aliran udara dengan efektif, mengurangi turbulensi, dan mengarahkan udara ke sayap belakang dan diffuser. Sayap belakang, di sisi lain, menghasilkan downforce yang signifikan, yang memungkinkan mobil tetap menempel ke lintasan dan mengurangi risiko selip.