Menurut Stephanus, kurang adil jika dalam hanya kurun waktu lima tahun kepengurusan, Forki Kalbar dituntut sudah dapat mencetak atlet handal berkaliber nasional dan internasional. Sementara satu sisi, perhatian terhadap dunia karate Kalbar terbilang cukup memprihatinkan.
“Kami berupaya terus mempersiapkan genrasi muda untuk menggantikan para senior-senior ini. Tak hanya atlet, juri, wasit juga kita kader, kita persiapkan. Kita berikan mereka pelatihan berjenjang dan sertifikasi. Kalau dibilang tidak ada prestasi sama sekali juga tidak pas. O2SN kita mewakili Kalbar,kemudian salah satu atlet kita, Stephanus Josua Kayo berhasil mewakili Indonesia dalam kejuaraan internasional di Australia Open pada tahun 2018 mendatang,” ujarnya.
Seperti diketahui, Stephanus Josua Kayo terpilih mewakili Indonesia dalam kejuaaraan karate internasional 2018 di Australia setelah berhasil meraih juara dalam kejuaraan tingkat asia bertajuk BIMP-EAGA (Brunai, Indonesia, Malaysia, Philiphine East, Asean Growth Area Friendship Games) di Kalimantan Timur 2016-2017 kemarin.