Faktor lain yang berpengaruh adalah durasi dan intensitas latihan. Sesi berenang yang lebih lambat dan santai mungkin tidak akan membuat kita merasa lapar sebanyak sesi renang yang intens dan panjang. Saat para perenang melakukan latihan dengan intensitas tinggi, mereka cenderung membakar lebih banyak kalori dalam waktu yang lebih singkat. Ini adalah alasan mengapa para atlet yang berenang dalam kompetisi sering kali merasa lapar setelah menyelesaikan perlombaan atau sesi latihan yang panjang.
Tidak hanya itu, berada di dalam air juga memberikan efek psikologis tertentu. Saat kita berenang, perubahan lingkungan dari darat ke air mungkin membuat kita merasa lebih segar dan lebih aktif. Ketika kita merasa baik, kita cenderung lebih rentan terhadap rasa lapar. Berolahraga di dalam air juga bisa meningkatkan produktivitas endorfin, yaitu hormon yang membuat kita merasa lebih bahagia dan lebih energik. Hal ini bisa membuat rasa lapar meningkat, menandakan bahwa tubuh kita siap untuk mengisi ulang energi.
Ada pula penelitian yang menunjukkan bahwa kegiatan fisik seperti berenang dapat meningkatkan metabolisme tubuh dalam jangka pendek. Meningkatnya metabolisme ini berkontribusi pada rasa lapar yang lebih besar setelah berolahraga. Ketika metabolisme kita meningkat, tubuh akan segera memberi sinyal untuk mencari asupan makanan guna mengembalikan energi dan mendukung pemulihan otot.