Ketika peluit pertama dibunyikan, suasana di stadion semakin memanas. Setiap kali tim tuan rumah melakukan serangan, sorak sorai suporter semakin kencang. Mereka tidak hanya bersorak saat tim mereka mencetak gol, tetapi juga ketika pemain melakukan aksi-aksi brilian di lapangan. Suporter selalu memberikan tepuk tangan dan dukungan kepada setiap pemain yang berjuang keras di lapangan.
Di sisi lain, suporter tim tamu juga tidak mau kalah. Mereka datang dengan jumlah yang tidak kalah banyak dan memberikan dukungan dengan semangat yang sama besarnya. Meski berada di tribun yang berbeda, mereka tetap kompak dalam menyuarakan dukungan mereka. Hal ini menciptakan persaingan yang sehat di antara suporter kedua tim, di mana mereka berlomba-lomba menunjukkan dukungan terbaik untuk tim mereka.
Tak hanya itu, di beberapa momen pertandingan, suporter juga menampilkan koreografi yang spektakuler. Dengan menggunakan kertas berwarna, balon, atau bendera, mereka menciptakan pola dan tulisan yang indah di tribun. Koreografi ini biasanya sudah dipersiapkan jauh-jauh hari oleh komunitas suporter, menunjukkan betapa antusiasnya mereka menyambut musim baru Liga Indonesia.
Saat jeda pertandingan, suasana di tribun tidak berkurang sedikit pun. Para suporter tetap semangat bernyanyi dan meneriakkan yel-yel. Mereka juga saling berbagi cerita dan prediksi tentang jalannya pertandingan. Bagi suporter, laga pembuka ini bukan sekadar pertandingan sepak bola, tetapi juga ajang untuk berkumpul dan mempererat tali persaudaraan antar sesama pendukung tim.
