Penolakan dari klub asal Jepang tersebut tentu menjadi sebuah hambatan bagi Timnas Indonesia U-23 dalam mempersiapkan skuadnya untuk menghadapi Guinea. Meskipun demikian, hal tersebut menjadi bagian dari tantangan yang harus dihadapi Oleh PSSI dalam menyiapkan timnya untuk meraih kemenangan dalam pertandingan penting ini.
Kehilangan Hubner akan memengaruhi permainan Timnas Indonesia U-23, mengingat perannya yang cukup vital dalam skuat tersebut. Meskipun demikian, pelatih dan manajemen tim harus mampu mencari solusi terbaik untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Hubner.
Dalam situasi yang sulit, PSSI akan terus berupaya melakukan lobi-lobi kepada pihak klub untuk memastikan ketersediaan pemain-pemain andalannya dalam pertandingan penting ini. Upaya tersebut merupakan wujud dari komitmen PSSI dalam menghasilkan hasil yang memuaskan dalam ajang olahraga bergengsi seperti playoff Olimpiade.
Menjalani proses lobi-lobi seperti ini tentu tidak mudah, mengingat kompleksitas peraturan dan regulasi yang mengatur pemain-pemain sepak bola profesional. Namun hal ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam upaya Timnas Indonesia U-23 untuk tampil dengan kekuatan penuh dalam pertandingan playoff Olimpiade.
Dengan situasi yang berubah-ubah, manajemen Timnas Indonesia U-23 harus tetap fokus dan adaptif dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi. Keputusan para pemain, baik yang absen maupun yang hadir, akan memengaruhi strategi tim dalam pertandingan nanti.