Pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak awal tahun 2020 telah membawa dampak besar bagi berbagai sektor kehidupan, termasuk dunia olahraga. Liga Indonesia, sebagai salah satu kompetisi sepak bola paling bergengsi di Tanah Air, tidak luput dari dampak pandemi ini. Berbagai perubahan dan tantangan harus dihadapi oleh klub, pemain, serta penyelenggara kompetisi untuk tetap menjaga keberlangsungan liga di tengah situasi yang penuh ketidakpastian.
Pada awal pandemi, kompetisi Liga 1 Indonesia harus dihentikan sementara pada bulan Maret 2020. Keputusan ini diambil untuk melindungi kesehatan dan keselamatan semua pihak yang terlibat, mulai dari pemain, pelatih, hingga penonton. Penghentian kompetisi ini tentunya membawa dampak signifikan, terutama dari segi finansial. Klub-klub yang mengandalkan pendapatan dari tiket pertandingan dan sponsor mengalami penurunan pemasukan yang drastis. Banyak klub yang akhirnya harus melakukan pengurangan gaji pemain dan staf untuk tetap bertahan.
Setelah beberapa bulan terhenti, kompetisi Liga 1 kembali dilanjutkan dengan berbagai protokol kesehatan yang ketat. Pertandingan digelar tanpa penonton untuk mengurangi risiko penyebaran virus. Hal ini membawa perubahan besar dalam atmosfer pertandingan, mengingat dukungan langsung dari penonton merupakan salah satu elemen penting dalam sepak bola. Tanpa sorakan dan dukungan dari tribun, para pemain harus beradaptasi dengan suasana baru yang lebih hening dan berbeda.
