Bagi individu yang sudah lebih berpengalaman, frekuensi latihan otot dapat meningkat menjadi empat hingga enam kali seminggu, tergantung pada tujuan spesifik mereka. Sebagai contoh, para atlet yang berfokus pada pengembangan kekuatan atau massa otot mungkin akan melatih kelompok otot tertentu dua kali dalam seminggu. Metode ini, yang sering dikenal sebagai "split training", memungkinkan mereka untuk memberikan lebih banyak intensitas pada setiap kelompok otot dan mempercepat pertumbuhan otot.
Latihan otot dengan cara yang terencana dapat membedakan antara latihan seluruh tubuh dan latihan split. Latihan seluruh tubuh melibatkan semua kelompok otot dalam satu sesi, biasanya dilakukan dua hingga tiga kali seminggu. Hal ini sangat efektif bagi pemula yang ingin meningkatkan kekuatan secara keseluruhan. Sebaliknya, latihan split yang dilakukan empat hingga enam kali seminggu dapat lebih efektif untuk individu yang sudah memiliki pengalaman, di mana mereka dapat fokus lebih pada kelompok otot tertentu dan melakukan latihan yang lebih spesifik.
Frekuensi latihan yang ideal juga dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal lainnya, seperti jadwal harian dan waktu pemulihan. Mendengarkan tubuh sendiri adalah aspek penting dalam merencanakan rutinitas latihan. Jika seseorang merasa lelah atau mengalami nyeri yang berlebihan, mungkin saatnya untuk mengurangi frekuensi atau volume latihan otot.