Nagelsmann juga menekankan pentingnya mental juara. Menurutnya, pertandingan menghadapi PSG bukan hanya soal teknik dan strategi, tetapi juga soal kesiapan mental. “PSG tim hebat, tetapi kami harus percaya diri. Mentalitas kami akan diuji. Setiap pemain harus siap menghadapi tekanan tinggi dan bermain dengan fokus penuh selama 90 menit,” ujarnya.
Statistik memperlihatkan bahwa Bayern memiliki catatan kompetitif melawan PSG dalam beberapa musim terakhir, namun kemenangan selalu diraih dengan kerja keras dan disiplin taktik. Dalam laga kandang, Bayern dikenal mampu memanfaatkan atmosfer Allianz Arena untuk memberikan tekanan kepada lawan, memaksa PSG bermain di bawah tekanan, dan mencari celah melalui serangan cepat.
Sementara itu, PSG juga tidak bisa dianggap enteng. Tim asal Prancis ini memiliki lini serang yang dinamis dan kemampuan counter-attack mematikan. Pelatih PSG, Christophe Galtier, menegaskan bahwa timnya siap memberikan perlawanan maksimal dan mengincar tiga poin penuh. “Kami menghormati Bayern, tetapi kami datang untuk menang. Setiap pertandingan di Liga Champions harus dimaksimalkan,” ujar Galtier.
Media Jerman menyoroti bahwa pertandingan ini menjadi ujian bagi Bayern untuk membuktikan kualitas mereka di level Eropa. Kemenangan melawan PSG akan menjadi modal besar untuk meningkatkan kepercayaan diri tim dalam kompetisi Liga Champions musim ini. Sebaliknya, kekalahan bisa menjadi pengingat bahwa setiap detail kecil di level tertinggi sepak bola Eropa sangat krusial.
Bagi para pemain Bayern, pertandingan ini juga merupakan kesempatan untuk menunjukkan kualitas individu mereka di panggung terbesar Eropa. Robert Lewandowski, meskipun baru kembali dari cedera minor, diharapkan bisa memberikan kontribusi dengan pengalaman dan insting golnya yang tajam. Sementara para pemain muda seperti Jamal Musiala dan Mathys Tel akan menjadi kunci dalam menghadapi serangan cepat PSG dan menciptakan peluang berbahaya.
