Tampang

Timnas Indonesia Hadapi Jepang dan Arab Saudi, Witan Sulaeman: Tekanan Suporter Jadi Motivasi Pemain

10 Nov 2024 05:52 wib. 119
0 0
Witan Sulaeman (tengah) akan mengubah tekanan suporter Timnas Indonesia jadi motivasi
Sumber foto: website

Timnas Indonesia akan menghadapi Jepang dan Arab Saudi dalam lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan tersebut dijadwalkan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta pada 15 dan 19 November 2024. Witan Sulaeman, gelandang Persija Jakarta, menyatakan bahwa tekanan dari suporter dapat menjadi motivasi bagi timnas Indonesia untuk tampil lebih baik.

Pertandingan tersebut diharapkan menjadi momen untuk memperbaiki hasil minor dalam empat laga sebelumnya. Hingga saat ini, Timnas Indonesia belum meraih kemenangan dengan catatan tiga kali imbang dan satu kali kalah. Hal ini membuat peluang Timnas Indonesia untuk lolos secara langsung sebagai dua tim teratas di Grup C menjadi semakin tipis. Kesempatan untuk melaju ke putaran keempat Piala Dunia 2026 juga semakin berat.

Dalam situasi tersebut, Timnas Indonesia diharapkan untuk mendapatkan poin dari pertandingan melawan Jepang dan Arab Saudi. Baik federasi maupun suporter menargetkan agar Witan dan rekan-rekannya menduduki peringkat ketiga atau keempat dalam grup, sebagaimana ini merupakan syarat untuk lolos ke putaran keempat Piala Dunia 2026.

Witan Sulaeman menyadari bahwa timnas Indonesia tengah dihadapkan pada berbagai tekanan. Namun, Witan mengambil sikap positif dengan menjadikan tekanan tersebut sebagai motivasi untuk memberikan performa terbaik. "Dengan tekanan dari suporter, mungkin itu menjadi motivasi bagi kami sebagai pemain," ujar Witan saat diwawancarai oleh awak media, termasuk MNC Portal Indonesia (MPI) di Jakarta, pada Kamis, 7 November 2024.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.