Kedua, ia menilai bahwa kurangnya keberuntungan menjadi faktor yang mencolok dalam kekalahan ini. Persebaya bahkan menciptakan sejumlah peluang emas, namun hanya berhasil mengkonversikannya menjadi satu gol melalui tendangan penalti. "Kami sebenarnya dapat menciptakan banyak peluang dari open play dan seharusnya bisa lebih efektif dalam menyelesaikan kesempatan. Mungkin tidak banyak peluang, tetapi beberapa di antaranya sangat dekat untuk menjadi gol," tambah Munster.
Di samping itu, pelatih berusia 42 tahun ini juga menggarisbawahi kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh para pemainnya, yang memberi kesempatan bagi lawan untuk mencetak gol. Munster menegaskan pentingnya kesadaran kolektif di lapangan agar tidak terulang lagi kesalahan serupa di laga-laga mendatang. Ia menekankan juga, perlunya pemain untuk lebih berhati-hati dalam menjaga emosi dan disiplin, terutama saat situasi mulai memanas di lapangan.
"Saya merasa kami kebobolan dua gol karena kesalahan kami sendiri. Situasi tersebut seharusnya dapat dihindari dengan lebih baik. Beberapa pemain, termasuk saya, mungkin kehilangan kontrol sehingga berakibat pada akumulasi kartu kuning. Ke depannya kami harus lebih waspada dan disiplin," jelas Munster.