Dalam konteks ini, Airlangga Hartarto menekankan pentingnya antisipasi bencana secara efektif dan berkesinambungan. Dia menegaskan bahwa upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap karhutla sangat krusial untuk melindungi kehidupan masyarakat dan meminimalisir dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Airlangga juga menyampaikan bahwa instruksi tersebut merupakan tanggapan langsung dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai pengendalian karhutla, dimana penerapan Teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan Business Continuity Management System (BCMS) perlu dimanfaatkan.
Plt. Gubernur Sumatra Selatan, Elen Setiadi, juga turut menyuarakan upaya pencegahan karhutla yang telah dilakukan, seperti kampanye pencegahan kebakaran hutan dan lahan, audit kepatuhan perusahaan perkebunan dan kehutanan, serta operasi modifikasi cuaca. Langkah-langkah ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam mengurangi risiko karhutla.
Namun, semua upaya ini tetap memerlukan dukungan dan kerjasama aktif dari seluruh elemen masyarakat, baik pemerintah maupun swasta, dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meminimalisir risiko karhutla. Dibutuhkan peningkatan kesadaran akan bahaya karhutla, serta penegakan aturan dan perundang-undangan terkait pengelolaan hutan dan lahan, agar kebakaran hutan dan lahan dapat diminimalisir dengan upaya yang terintegrasi.