Sejak era Reformasi, wacana reformasi hukum dan peradilan terus digaungkan. Namun, kenyataannya praktik peradilan kerap diwarnai ketimpangan, intervensi politik, dan celah-celah hukum yang dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan kerah putih.
“Sudah bertahun-tahun kita dengar soal reformasi peradilan, tapi sistemnya tetap kolot dan jauh dari prinsip keadilan substantif,” kata Ahmad.
Minim Transparansi dan Lemahnya Akuntabilitas
Salah satu akar persoalan adalah lemahnya transparansi proses hukum, mulai dari penyidikan hingga persidangan. Tidak sedikit keputusan hakim yang tidak disertai pertimbangan hukum yang masuk akal, bahkan bertentangan dengan rasa keadilan masyarakat.
“Tanpa akuntabilitas, hukum hanya akan jadi panggung formalitas yang tak menyentuh substansi,” tegas Ahmad.
Solusi: Perkuat Integritas Hakim dan Reformasi Sistemik