“Kalau naik angkutan umum harus ganti tiga kali dan jalan kaki jauh, akhirnya tetap pakai motor,” kata Lina, warga Tangerang Selatan.
Masalah Kualitas dan Keamanan Tak Kalah Krusial
Faktor kenyamanan, keterlambatan, dan minimnya rasa aman—terutama bagi perempuan—juga membuat banyak orang enggan meninggalkan kendaraan pribadi. Bus yang tak ber-AC dan halte yang kumuh masih jadi pemandangan umum di daerah pinggiran.
“Transportasi massal harusnya memberi rasa aman dan nyaman, bukan sekadar murah,” tegas Rifky.
Solusi: Kebijakan Serius, Bukan Sekadar Proyek Gagah-Gagahan
Pemerintah pusat dan daerah perlu menyusun kebijakan transportasi yang berkelanjutan: pembangunan jaringan transportasi terpadu, disinsentif kendaraan pribadi, serta penyediaan ruang pejalan kaki dan pesepeda yang aman.