Tanpa disadari, masih ada bahan peledak yang belum sepenuhnya hancur. Ledakan susulan pun terjadi, menewaskan sebagian besar warga yang berada di dekat titik peledakan. Sebelas korban tewas di tempat, sementara lainnya dilarikan ke RSUD Pameungpeuk.
Investigasi dan Sorotan Publik atas Prosedur Pengamanan
Insiden ini memicu desakan investigasi dari berbagai pihak. Anggota Komisi I DPR RI, Oleh Soleh, menekankan pentingnya penyelidikan menyeluruh untuk memastikan apakah ada kelalaian dalam prosedur.
"Kita perlu tahu apakah prosedurnya sudah tepat atau ada pelanggaran. Ini harus diungkap secara transparan," ujarnya.
Senada, anggota Komisi I lainnya, Sukamta, mendorong evaluasi total terhadap standar operasional pemusnahan amunisi, khususnya soal keamanan warga sekitar.
Kesalahan Prediksi Diduga Jadi Pemicu Ledakan Susulan
Mayjen Kristomei Sianturi, Kepala Pusat Penerangan TNI, menyatakan bahwa kemungkinan adanya ledakan kedua memang terbuka, terutama jika ada detonator yang belum meledak. Ia menambahkan, masyarakat setempat memang kerap mendatangi lokasi peledakan untuk mencari sisa logam.