Pada awalnya, pagar laut di pesisir Tangerang dibangun dengan tujuan sebagai penanda garis batas antara wilayah laut dan daratan. Namun, dalam perkembangannya, pagar laut ini menjadi kendala bagi para nelayan karena mempersempit ruang manuver dan akses mereka dalam melaut. Dibutuhkan sinergi antara TNI AL, instansi maritim, dan masyarakat nelayan untuk mengatasi masalah tersebut.
Salah satu dampak dari pembongkaran pagar laut ini adalah peningkatan akses bagi para nelayan dalam menjalankan aktivitas mereka. Memiliki akses yang lebih baik di wilayah laut akan berdampak positif pada hasil tangkapan mereka, yang nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan di sekitar pesisir Tangerang. Selain itu, pembongkaran ini juga diharapkan dapat meningkatkan keselamatan para nelayan dalam menjalankan pekerjaan mereka di laut.
Pembongkaran ini juga menegaskan komitmen TNI AL dalam mendukung kehidupan masyarakat pesisir, khususnya para nelayan. Selain itu, upaya ini juga mencerminkan peran TNI AL dalam menjaga keamanan dan ketertiban di perairan Indonesia. Keterlibatan TNI AL dalam pembongkaran pagar laut ini juga merupakan bagian dari upaya mengawasi dan memastikan kondisi pesisir Tangerang tetap terjaga dengan baik.
Sebagai langkah tambahan, pihak terkait perlu melakukan pengawasan yang lebih intensif terhadap pembangunan struktur di wilayah pesisir. Pengawasan yang ketat diperlukan untuk mencegah pembangunan struktur baru yang dapat mengganggu kegiatan masyarakat nelayan dan merusak ekosistem laut di sekitar pesisir Tangerang.
TNI AL juga perlu bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk merumuskan kebijakan yang mendukung kesejahteraan masyarakat nelayan. Hal ini dapat meliputi pembangunan infrastruktur pendukung, pelatihan keterampilan, serta bantuan bagi para nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapan dan pemasaran hasil laut mereka.