Sebelumnya, insiden serupa juga menimpa seorang pelajar SMA di Bandarlampung yang ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri dan diduga karena pengaruh miras, pada Rabu (14/8). Korban tersebut juga adalah FT, seorang pelajar kelas 11 asal Rajabasa, Bandarlampung, yang merupakan salah satu siswa di sekolah negeri di Bandarlampung.
Informasi dari kerabat korban, Cucu Mulyono, menyebutkan bahwa peristiwa tersebut diduga terjadi di lingkungan sekolah. "Korban ini dijemput sekitar pukul 16.30 WIB, tapi kata pihak sekolah anaknya udah gak di lingkungan sekolah," ujarnya pada Kamis (15/8). Cucu menjelaskan bahwa ayah korban terus mencari anaknya yang tengah mengikuti agenda perlombaan di sekolah dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kasus ini menggambarkan sebuah tantangan serius dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan para pelajar di lingkungan sekolah. Selain peran penting dari institusi pendidikan, pihak kepolisian dan pemerintah setempat juga harus turut bertanggung jawab dalam mencegah dan menindak tegas tindakan bullying dan penggunaan miras di kalangan pelajar.