Alih-alih kecemasan, lagu ini ingin menghadirkan ketenangan dari seseorang yang tahu bahwa kepergian bukan selalu tentang menjauh, tapi tentang pulang yang tertunda.
Lagu ini adalah bentuk komunikasi yang jujur antara dua hati yang saling percaya. Memang tidak menawarkan kepastian yang muluk, melainkan keyakinan yang tumbuh dari kedalaman rasa. Bahwa dalam menunggu, seseorang tak harus merasa hilang.
“Simpan Dulu Rindu” adalah pengingat bahwa dalam hubungan apa pun—cinta, keluarga, atau persahabatan—ada saatnya kita memberi ruang. Bukan karena ingin menjauh, tapi karena percaya bahwa setiap kepergian yang disertai niat kembali, layak ditunggu.
Dalam menghadirkan karya ini, Nuh... didukung oleh sosok Bio SW sebagai produser yang juga merupakan sosok di balik kesuksesan “Teruntuk Mia". Kolaborasi ini bukan hanya melanjutkan tradisi, tapi juga memperdalam warna musikal Nuh... yang lekat dengan kejujuran dan ketenangan.
Artwork lagu "Simpan Dulu Rindu" yang dirilis musisi Nuh...
Memperkaya lagu ini, jepretan analog karya Zulfikar T. Sucipto dijadikan sebagai artwork. Menampilkan tampak bunga kuning yang tengah bermekaran, dengan seekor lebah kecil hinggap tenang di satu kelopaknya—sebuah peristiwa yang begitu biasa, namun sarat makna.