Alasan utama terbentuknya sungai di bawah laut berkait erat dengan geologi dan hidrologi daerah tersebut. Dataran rendah yang berdekatan dengan pantai sering kali memiliki saluran-saluran alami yang telah diciptakan oleh proses erosi dan sedimentasi selama ribuan tahun. Ketika air sungai mengalir ke arah laut, ia akan menekan air asin di bawahnya, dan ini menghasilkan pola aliran yang mirip sungai.
Selain kondisi geologis, kondisi iklim juga mempengaruhi pembentukan dan keberlangsungan fenomena ini. Misalnya, curah hujan yang tinggi dalam satu wilayah dapat meningkatkan debit air sungai, sehingga meningkatkan kemungkinan terbentuknya aliran air tawar yang kuat menuju laut. Pada saat yang bersamaan, suhu udara yang lebih tinggi dapat mengakibatkan penguapan air laut, yang menyebabkan konsentrasi garam meningkat dan memperkuat perbedaan densitas antara air tawar dan air asin.
Fenomena sungai di bawah laut ini juga menjadi tempat tinggal bagi beragam kehidupan laut. Dalam beberapa kasus, aliran air tawar dapat menarik berbagai jenis spesies ikan dan tanaman yang spesifik. Ikan-ikan ini seringkali mencari tempat perlindungan dari predator atau mencari makanan di kawasan dimana air tawar dan air asin bertemu, menciptakan ekosistem yang kaya akan keanekaragaman hayati.
