Melihat kesulitan ini, Irenius segera mengambil inisiatif untuk menyiapkan speedboat besar agar Bergita dapat segera dibawa ke rumah sakit. Dengan perjalanan laut yang berat selama 4,5 jam, akhirnya pasien berhasil tiba di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur.
Berkat kesigapan Irenius Omaratan, Bergita berhasil diselamatkan, meskipun hal ini menyebabkan kehilangan janin dalam kandungannya. Bergita, yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh angkut pasir, tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil 5 bulan saat peristiwa itu terjadi.
Setelah dirawat di rumah sakit, Bergita diizinkan pulang namun karena kondisi cuaca masih belum memungkinkan, dia akhirnya tinggal di rumah milik Irenius untuk beberapa hari. Irenius menyediakan rumah tersebut sebagai tempat perlindungan dan pelayanan bagi masyarakat, sesuai dengan komitmennya sebagai wakil rakyat.