Tampang

Sejarah WC Jongkok di Indonesia: Dari Tradisi Hingga Modernisasi

14 Agu 2025 11:35 wib. 61
0 0
Toilet
Sumber foto: Canva

Pengaruh Kolonial dan Perkembangan Sanitasi

Masuknya kolonialisme Belanda ke Indonesia membawa serta perubahan di berbagai aspek kehidupan, termasuk sanitasi. Bangsa Eropa lebih familiar dengan WC duduk (flush toilet). Toilet duduk mulai diperkenalkan di gedung-gedung pemerintahan, rumah-rumah elite, dan fasilitas umum yang dibangun oleh Belanda. Namun, penggunaannya tidak serta merta diadopsi oleh masyarakat luas. Ada beberapa alasan, di antaranya adalah biaya yang mahal dan perbedaan kebiasaan.

WC duduk saat itu dianggap sebagai barang mewah. Sementara itu, WC jongkok jauh lebih murah dan mudah dibuat, hanya membutuhkan semen dan keramik sederhana. Selain itu, penggunaan air untuk membersihkan diri juga menjadi faktor. Masyarakat Indonesia terbiasa menggunakan air dan tangan untuk membersihkan diri setelah buang air, sementara toilet duduk awalnya didesain untuk penggunaan tisu. Kebiasaan ini membuat toilet jongkok lebih cocok dengan praktik kebersihan yang sudah ada.

Modernisasi dan Koeksistensi Dua Jenis Toilet

Setelah kemerdekaan, pembangunan dan modernisasi terus berjalan. Toilet duduk semakin populer, terutama di hotel, apartemen, perkantoran, dan rumah-rumah di kota besar. Namun, WC jongkok tidak lantas menghilang. Keduanya hidup berdampingan. Toilet duduk dianggap lebih higienis karena tidak perlu kontak langsung dengan bagian dudukan, tetapi WC jongkok tetap menjadi pilihan utama di banyak tempat.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?