Dolar yang terus naik hingga mencapai level Rp 16.250 turut menimbulkan dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat luas. Penguatan dolar ini membuat harga-harga komoditas impor menjadi semakin mahal, sehingga berdampak pada inflasi dan daya beli masyarakat. Selain itu, sektor pariwisata dan sektor ekspor juga ikut terdampak, karena produk-produk Indonesia menjadi lebih mahal bagi pasar global.
Bank Indonesia sebagai otoritas moneter di Indonesia telah melakukan berbagai langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Namun, pelemahan terus berlanjut, dan dolar terus menguat terhadap rupiah. Langkah-langkah intervensi pasar dan peningkatan suku bunga tidak mampu sepenuhnya mengendalikan pelemahan rupiah. Penguatan dolar yang terus terjadi menunjukkan adanya ketidakpastian dan kekhawatiran di pasar keuangan terhadap kondisi ekonomi Indonesia.