"Kami mengambil air suci dari laut sebagai simbol penyucian diri dan memohon berkah untuk tahun yang akan datang," jelas Wirta.
Di dalam pura, umat Hindu mempersembahkan sesajen yang berisi berbagai jenis makanan dengan dupa menyala di atasnya. Menjelang akhir prosesi, mereka berkeliling pura sambil menggenggam dupa, memanjatkan doa-doa suci.
Makna Hari Raya Nyepi dan Catur Brata Penyepian
Hari Raya Nyepi merupakan momen bagi umat Hindu untuk merenung dan mengintrospeksi diri. Mereka menjalani Catur Brata Penyepian, yang terdiri dari:
-
Amati Geni – Tidak menyalakan api atau cahaya, melambangkan pengendalian hawa nafsu.
-
Amati Karya – Tidak bekerja, sebagai wujud fokus pada perenungan spiritual.
-
Amati Lelungan – Tidak bepergian, melambangkan ketenangan dan kedamaian batin.
-
Amati Lelanguan – Tidak bersenang-senang, sebagai bentuk pengendalian diri.
"Besok pagi, umat Hindu di Semarang dan Bali akan menjalani Brata Penyepian di rumah masing-masing. Suasana di Bali pun akan sangat sepi, tidak ada aktivitas di bandara maupun pelabuhan," ungkap Wirta.