Tampang

Rahasia di Balik Asap Pemilihan Paus: Antara Simbolisme, Ilmu Kimia, dan Keselamatan

7 Mei 2025 05:58 wib. 36
0 0
Pemasangan cerobong asap menjelang konklaf pemilihan paus baru yang akan digelar di Kapel Sistina, Vatikan, pada 7 Mei 2025. Foto dari Vatican Media ini diambil pada 3 Mei 2025.(VATICAN MEDIA via AFP)
Sumber foto: Google

Bukan Hanya Simbol, Warna Asap Juga Penanda Bahaya

Uniknya, ilmu yang sama digunakan dalam dunia pemadam kebakaran. Glenn Corbett, profesor perlindungan kebakaran dari John Jay College, menjelaskan bahwa warna asap memberi informasi penting tentang bahan yang terbakar dan tingkat bahaya api.

“Asap hitam pekat menunjukkan pembakaran plastik, karet, atau oli—bahan yang sangat panas dan beracun,” katanya. Ini berarti api sedang dalam fase sangat agresif. Sebaliknya, asap putih lebih sering muncul saat kebakaran masih baru terjadi atau sedang padam, dan biasanya lebih ringan serta mengandung lebih banyak uap air.


Membaca Asap, Keterampilan Hidup dan Mati bagi Pemadam Kebakaran

Bagi petugas pemadam kebakaran, membaca asap bukan sekadar kemampuan teknis—tetapi keterampilan yang bisa menyelamatkan nyawa. Asap yang bergerak cepat, gelap, dan penuh tekanan disebut sebagai asap “marah”, tanda bahwa ruangan berpotensi mengalami flashover—ledakan panas mendadak yang bisa melahap seluruh area dalam hitungan detik.

“Warna, kecepatan, dan tekanan asap memberi kami informasi tentang lokasi dan intensitas api,” ujar Corbett. “Hal ini membantu kami menentukan apakah situasi masih aman untuk dimasuki atau tidak.”


Kapan Asap Kapel Sistina Akan Muncul?

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?