Yang menjadi sorotan adalah penjualan lahan seluas 4 hektar untuk sebuah perusahaan Indonesia yang bergerak di sektor data center, yang merupakan transaksi tunggal terbesar dalam tahun yang sama. Sementara itu, Kendal juga mencatatkan hasil yang gemilang dengan kontribusi marketing sales sebesar Rp 2,14 triliun dari total lahan seluas 135,9 hektar di tahun 2024, meningkat sekitar 73 persen dibandingkan dengan tahun 2023 yang hanya mencatatkan Rp 1,24 triliun.
Di Kendal, dominasi investor asing sangat terasa, dengan kontribusi sebesar 91 persen pada tahun 2024, di mana negara-negara seperti Hong Kong, China, dan Korea Selatan menjadi pemain utama, sementara investor domestik berkontribusi sebesar 9 persen. Dua transaksi terbesar di Kendal melibatkan perusahaan asal China dari sektor industri ban dan otomotif, yang masing-masing membeli lahan seluas 49 hektar dalam dua transaksi terpisah, serta 12,7 hektar.
Tak ketinggalan, kawasan Tanjung Lesung dan produk lainnya juga memberikan kontribusi yang signifikan dengan pencapaian marketing sales sebesar Rp 101,9 miliar pada tahun 2024. Angka ini mencerminkan peningkatan yang sangat baik, yaitu 77 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Melihat ke depan, PT Jababeka Tbk memiliki target marketing sales yang ambisius untuk tahun 2025, dengan sasaran penjualan mencapai Rp 3,5 triliun. Rincian dari target tersebut meliputi Rp 1,25 triliun yang berasal dari Cikarang dan produk lainnya, yang terdiri dari penjualan lahan matang dan produk industri senilai Rp 800 miliar, serta produk residensial dan komersial yang mencapai Rp 450 miliar — termasuk kontribusi dari Perusahaan Patungan.