Dalam laporan yang disampaikannya, Presiden menyebutkan bahwa saat ini kapasitas yang dihasilkan di fasilitas tersebut baru mencapai 15 gigawatt. Namun, untuk mewujudkan kemandirian energi secara total, kebutuhan Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 100 gigawatt. “Ini menunjukkan bahwa proyek seperti ini perlu kita tingkatkan secara signifikan. Saya yakin, bangsa Indonesia mempunyai kemampuan untuk merealisasikannya,” tegas Prabowo.
Proyek yang dimulai di Karawang ini tidak hanya dianggap sebagai langkah awal, tetapi juga sebagai bagian dari visi jangka panjang untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang mandiri dalam hal energi. Pengembangan teknologi dan infrastruktur yang berkaitan dengan energi terbarukan akan terus digalakkan guna mendukung keberlanjutan dan efisiensi sumber daya. Inisiatif ini tidak hanya membawa dampak positif bagi perekonomian, tetapi juga berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon dan pemeliharaan lingkungan hidup, sejalan dengan komitmen global untuk menghadapi perubahan iklim.
