"AI memang punya pengaruh, tapi belum terlalu signifikan. Sektor yang paling terdampak tetap sektor jasa, bukan manufaktur," katanya.
Tidak Ada Pekerjaan yang Sepenuhnya Aman
Salah satu pernyataan paling mencemaskan dari Nailul adalah bahwa tidak ada satu pun pekerjaan yang benar-benar aman dari ancaman PHK. Bahkan sektor teknologi yang selama ini dianggap 'paling menjanjikan' pun telah mengalami PHK besar-besaran di beberapa perusahaan rintisan dan digital.
“Saya tidak melihat adanya keterampilan khusus yang bisa menjamin keamanan pekerjaan. Bahkan orang dengan kemampuan teknologi tinggi pun tak luput dari PHK,” tegasnya.
Kenyataan ini menggambarkan bahwa badai PHK kali ini sangat menyeluruh. Bukan hanya menyasar pekerja bergaji rendah atau sektor informal, tapi juga profesional di bidang teknologi dan keuangan.
Menuju Masa Depan Dunia Kerja yang Tidak Pasti
Dengan berbagai tekanan dari dalam dan luar negeri, dunia kerja di Indonesia — dan mungkin juga di negara lain — tengah menghadapi fase ketidakpastian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Lonjakan PHK, menurunnya daya beli, minimnya permintaan, serta efek AI, semuanya menciptakan badai sempurna yang mengancam keberlangsungan ekonomi keluarga kelas menengah ke bawah.
Kondisi ini menjadi pengingat bahwa adaptasi, inovasi, dan diversifikasi keterampilan akan menjadi kunci utama untuk bertahan di masa depan. Namun, tanpa dukungan kebijakan dari pemerintah dan keberpihakan dari pelaku industri, jutaan pekerja bisa kehilangan harapan.