Brunergy Utama Sdn Bhd, perusahaan infrastruktur asal Brunei Darusallam, baru-baru ini mengumumkan rencana ambisius mereka untuk membangun jalur Kereta Api Trans-Borneo. Proyek infrastruktur ini dijadwalkan akan melintasi tiga negara, yaitu Brunei, Malaysia, dan Indonesia.
Jalur kereta api ini direncanakan akan membentang sepanjang 1.620 kilometer dan pembangunannya akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama akan menghubungkan kota-kota dari pesisir Barat hingga Pantai Timur, dimulai di Pontianak, Kalimantan Barat, dan berakhir di Kota Kinabalu, Sabah, yang merupakan kawasan fokus ekonomi. Menurut pernyataan dari Brunergy seperti yang dikutip dari Malay Mail, Rabu (3/4).
Sementara tahap kedua, jalur ini akan melintasi wilayah Indonesia, memulai perjalanannya dari Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan berakhir di Samarinda serta Ibu Kota Nusantara (IKN).
Brunergy juga merincikan bahwa jarak rerata antar stasiun kereta nantinya akan mencapai sekitar 150 kilometer, dengan kecepatan kereta mencapai 300-350 kilometer per jam. Dengan demikian, perkiraan waktu tempuh antar stasiun diperkirakan sekitar 30 menit.
Selain itu, kereta api Trans-Borneo direncanakan akan melewati empat terminal yang berfungsi sebagai hub utama transportasi massal dan 24 stasiun yang tersebar di seluruh pulau Kalimantan. Namun, Menteri Komunikasi dan Transportasi Brunei, Shamhary Mustapha, menyatakan bahwa pembahasan soal proyek transportasi lintas negara ini belum dilakukan secara resmi di tingkat pemerintah.