Dalam hal interaksi dengan dunia luar dan pariwisata, Baduy Dalam sangat membatasi diri. Mereka tidak mengizinkan wisatawan untuk menginap di kampung mereka, apalagi mengambil foto atau video secara bebas. Kunjungan ke Baduy Dalam sangat diatur dan terbatas, biasanya hanya untuk tujuan studi atau penelitian yang disetujui. Tujuan pembatasan ini adalah menjaga keaslian dan kekudusan wilayah adat mereka dari gangguan dan pengaruh asing.
Sebaliknya, Baduy Luar jauh lebih terbuka terhadap wisatawan. Kampung-kampung Baduy Luar sering menjadi pintu gerbang bagi pengunjung yang ingin mengenal budaya Baduy. Mereka mengizinkan wisatawan menginap di rumah-rumah penduduk (sebagai homestay), berjualan hasil kerajinan tangan, dan lebih luwes dalam interaksi. Baduy Luar juga lebih aktif dalam berdagang hasil bumi dan kerajinan ke luar wilayah, menjalin hubungan ekonomi dengan masyarakat di sekitarnya. Peran Baduy Luar ini penting sebagai "penyangga" yang menyaring dan mengatur interaksi antara Baduy Dalam dan dunia modern.