Namun, Paiman tidak hanya terkenal di dunia akademik, tetapi juga memiliki jejak di dunia usaha yang cukup luas. Ia memiliki berbagai bisnis, seperti percetakan, restoran, biro perjalanan, dan properti, termasuk kost-kosan. Usaha percetakan yang dimilikinya diduga menjadi titik sentral dalam polemik tersebut. Universitas Pasar Pramuka, yang diyakini menjadi tempat pencetakan ijazah palsu Jokowi, berhubungan langsung dengan bisnis dan jaringan akademik Paiman.
Laporan intelijen menyebutkan adanya keterkaitan antara usaha percetakan milik Paiman dan aktivitas ilegal yang dilakukan di institusi tersebut. Dengan semakin besarnya perhatian terhadap polemik ini, Roy Suryo mendesak Kapolri untuk mengusut tuntas kasus ini dan menuntut agar keterlibatan tokoh-tokoh berpengaruh diungkap secara transparan demi menjaga kredibilitas hukum dan kepercayaan masyarakat.
Kerja politik Paiman pun makin terlihat jelas saat ia menjabat sebagai Ketua Umum Relawan Sedulur Jokowi pada Pilpres 2019. Namun, karier politiknya tidak selalu mulus. Pada akhir tahun 2023, dia dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) karena muncul dalam video rapat tertutup yang dianggap sebagai upaya untuk menggalang dukungan bagi Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden saat itu.