Kerjasama ini menciptakan pola pikir global yang progresif, menggabungkan presisi arsitektur khas Eropa dengan semangat dan tradisi Asia Tenggara. Chris Precht, yang dikenal luas berkat portofolio proyeknya di berbagai belahan dunia, mengedepankan prinsip-prinsip integritas ekologis, keaslian budaya, dan inovasi teknologi dalam setiap karyanya. "Kami percaya bahwa bangunan harus lebih dari sekadar aset, karena bangunan seharusnya mendukung kehidupan yang sehat dan regeneratif," tegas Chris.
Kemitraan ini dianggap sebagai tanda dimulainya era baru dalam lanskap properti Bali yang mengedepankan pembangunan berkelanjutan dan berorientasi manusia. Jojo menyatakan bahwa membangun di Bali memang merupakan tantangan tersendiri: "Bali adalah tempat yang indah, namun juga sangat kompleks. Kepekaan terhadap budaya, iklim, dan model ekonomi lokal sangat diperlukan saat membangun di sini. Chris dan timnya membawa keunggulan teknis dan empati kreatif untuk menangani tantangan ini dengan baik."
Keahlian Studio Precht dalam desain arsitektur berkelanjutan dan wellness selaras dengan komitmen OXO Group untuk membangun bangunan berkualitas tinggi yang berdampak rendah terhadap lingkungan. Saat ini, OXO Group Indonesia sedang mengembangkan lebih dari 100 unit properti di Bali, yang mencakup beragam jenis fasilitas seperti hunian, resor, dan ruang kerja bersama, dengan total nilai proyek mencapai Rp 1 triliun. Selain itu, perusahaan ini juga memiliki portofolio kapal pesiar mewah yang beroperasi di Taman Nasional Komodo, menambah dimensi menarik dalam penawaran mereka.