Mikroplastik merupakan sebuah tantangan serius bagi lingkungan, khususnya di Indonesia. Partikel kecil plastik ini tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan menimbulkan dampak yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
Indonesia, dengan berbagai sungai yang tercemar oleh limbah plastik, menjadi salah satu negara dengan tingkat konsumsi mikroplastik tertinggi di dunia. Dampak dari konsumsi mikroplastik ini memiliki efek yang cukup serius bagi kesehatan. Oleh karena itu, perlu dipahami lebih dalam mengenai sumber-sumber makanan yang terbanyak mengandung plastik dan bagaimana cara mengatasi masalah dampak dari paparan mikroplastik.
Mengenal Mikroplastik: Tantangan bagi Kesehatan dan Lingkungan
Mikroplastik merupakan pecahan dari plastik yang berasal dari bahan-bahan stabilizer, pelumas, dan bahan kimia lainnya yang digunakan dalam proses pembuatan plastik menjadi transparan, fleksibel, dan tahan lama. Proses degradasi plastik atau penggunaan yang terlalu lama dapat menghasilkan pecahan-pecahan kecil yang disebut sebagai mikroplastik.
Menurut Kementerian Kesehatan, mikroplastik dapat termakan oleh mikroorganisme kecil seperti bakteri, amoeba, dan plankton. Ketika makhluk-makhluk ini dimangsa oleh ikan atau hewan perairan, maka partikel mikroplastik akhirnya akan menumpuk di dalam tubuh mereka, yang kemudian berpotensi menjadi sumber paparan mikroplastik bagi manusia melalui konsumsi makanan laut.