Menurut dokumen Indeks Kajian Risiko Indonesia edisi Januari 2023, wilayah Provinsi NTB dilewati oleh beberapa patahan sesar yang dapat mengakibatkan bencana, seperti Flores Back Arc Thrust, Lombok Strait Strike-slip Fault, Teluk Panas Fault, dan Sape Strike-slip Fault. Data sejarah mencatat bahwa dalam 10 tahun terakhir, NTB telah mengalami 562 kejadian bencana dengan banjir dan gempa bumi sebagai kejadian paling sering terjadi.
Pemerintah Republik Indonesia melalui BNPB menegaskan pentingnya kolaborasi antar lembaga dan pemanfaatan teknologi dalam upaya mitigasi bencana. Dengan dibangunnya Pusat Pengendalian Operasi di empat titik di NTB, diharapkan penanggulangan bencana dapat dijalankan lebih efektif dan efisien serta mampu mengurangi dampak bencana yang terjadi di masa mendatang.