Tampang.com | JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia baru-baru ini mengungkapkan bahwa negosiasi terkait rencana ekspor listrik berbasis energi bersih ke Singapura mulai menunjukkan kemajuan positif. Informasi tersebut disampaikan oleh Bahlil dalam sebuah konferensi pers yang diadakan untuk meluncurkan Rencana Usaha Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) untuk periode 2025-2035 di Jakarta pada Senin, 26 Mei 2025.
Sebelumnya, langkah pemerintah untuk merelakan ekspor listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) ke Singapura sempat terhambat. Hal ini terjadi karena pemerintah menunggu kepastian mengenai keuntungan yang akan diperoleh Indonesia dari transaksi tersebut. Dalam pernyataannya, Bahlil menegaskan bahwa tim dari Kementerian ESDM kini sedang melakukan negosiasi intensif dengan pihak Singapura. Negosiasi ini ditujukan untuk mencari solusi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Bahlil mengungkapkan, “Dalam waktu cepat, tidak lama lagi sudah mulai ada tanda-tanda cahaya untuk kesepakatan kita [dengan Singapura] yang sudah mulai ada.” Ia menambahkan pentingnya agar ekspor listrik ke Singapura memberikan manfaat nyata bagi Indonesia, sehingga pihak pemerintah tidak ingin terburu-buru tanpa memikirkan keuntungan bagi negara.