Momen langka dan penuh makna terjadi di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Solidaritas Gaza yang digelar pekan ini, ketika Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, dan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terlihat kompak berpose sambil mengacungkan jempol dalam sesi foto bersama.
Pose sederhana ini langsung mencuri perhatian media internasional dan publik, memunculkan berbagai spekulasi dan interpretasi soal makna di balik momen tersebut dari simbol diplomasi, pesan solidaritas, hingga potensi arah hubungan internasional ke depan.
Pertemuan Dua Tokoh Kontroversial di Panggung Global
Baik Prabowo Subianto maupun Donald Trump dikenal sebagai tokoh politik yang karismatik, kontroversial, dan kuat dalam retorika nasionalismenya. Pertemuan keduanya dalam forum sekelas KTT Gaza langsung menjadi sorotan karena keduanya mewakili dua kutub geopolitik yang berbeda namun sama-sama vokal menyuarakan isu global dari perspektif nasional mereka masing-masing.
Kehadiran Prabowo dalam KTT ini mewakili posisi Indonesia yang konsisten mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Sementara Trump, meski tidak lagi menjabat sebagai Presiden AS, masih menjadi tokoh berpengaruh dalam politik internasional, terutama karena kebijakan luar negerinya di Timur Tengah selama masa jabatannya.
Momen ketika keduanya berdiri berdampingan, tersenyum, dan mengacungkan jempol ke arah kamera, menjadi gambar yang viral di media sosial dan memunculkan berbagai analisis diplomatik.
Simbol Apa di Balik “Jempol” Itu?
Dalam diplomasi internasional, bahasa tubuh sering kali berbicara lebih keras dari kata-kata. Gestur “thumbs up” atau jempol ke atas secara universal dipahami sebagai simbol positif, apresiasi, atau persetujuan. Namun dalam konteks politik dan diplomasi, gestur ini bisa memiliki makna yang lebih kompleks.