Gus Ipul menyebut pemetaan potensi individu dilakukan sejak dini menggunakan teknologi talent mapping berbasis DNA talent. Langkah ini bertujuan mengetahui arah pengembangan siswa, sehingga dapat memberikan arahan karier yang tepat. Potensi yang terdeteksi dapat diarahkan ke berbagai bidang, mulai dari menjadi aparatur sipil negara, anggota TNI/Polri, wirausaha, hingga atlet.
Saat ini, terdapat 70 Sekolah Rakyat yang telah beroperasi, dan jumlah tersebut ditargetkan menjadi 100 titik pada pertengahan Agustus. Rencananya, akan ada tambahan 59 titik pada September, sehingga pada tahun ajaran 2025/2026 jumlahnya mencapai 159 titik. Total kapasitas sekolah-sekolah ini mampu menampung 620 rombongan belajar dengan 15.370 siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA, yang akan dibimbing 2.407 guru dan 4.442 tenaga kependidikan non-guru.