Namun, dibalik kenangan indah dan harapan untuk melanjutkan perjuangan sang kakak, tersimpan penyesalan terbesar bagi Keefa. Ia mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah mencoba berkomunikasi secara mendalam dengan Argo. "Saya sebagai adik, paling menyedihkan adalah, saya tidak pernah mencoba untuk berkomunikasi dengan dia," kata Keefa.
Keefa, yang kini masih duduk di bangku kelas 2 SMA, menyadari bahwa ketidak dekatannya dengan Argo merupakan bentuk keegoisan yang tidak patut dicontoh dalam kehidupan berkeluarga. Ia memahami kesibukan kakaknya sebagai mahasiswa. "Abang juga sibuk kalau pulang. Jadi, mau mengobrol, tiba-tiba sudah pergi, dan abang juga lebih diam," ungkapnya.
Peristiwa tragis ini terjadi ketika mobil BMW yang dikemudikan Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan, mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, menabrak sepeda motor yang dikendarai Argo. Pihak kepolisian telah menetapkan pengemudi BMW sebagai tersangka pada 27 Mei 2025. Kepergian Argo Ericko Achfandi menjadi duka bagi keluarga, rekan, dan almamaternya, meninggalkan kenangan akan sosok berprestasi dan harapan yang belum sempat terwujud.