Terkait dengan jumlah kasus dan metode survei yang digunakan, Niki enggan memberikan detail. Namun demikian, ia memandang bahwa kejahatan dunia maya, terutama deepfake, sangat berbahaya dan harus diantisipasi secara serius.
Niki juga menggambarkan hasil simulasi deepfake yang merugikan perusahaan dan bisnis. Ia menampilkan contoh panggilan video yang direkam dan diputar di layar besar saat diskusi berlangsung. Hal ini bertujuan untuk menjelaskan betapa mudahnya deepfake diproduksi dengan hasil yang sangat meyakinkan, serta potensi bahayanya jika digunakan untuk kejahatan dan penipuan.
Selain membahas dampak deepfake, dalam diskusi tersebut, Niki juga memperbincangkan mengenai infrastruktur keamanan digital di Indonesia, khususnya bagi perusahaan bergerak di bidang keamanan data dan finansial. Ia menekankan bahwa risiko dan bahaya deepfake bisa dihindari apabila perusahaan dan pengguna internet memahami serta menyadari betapa pentingnya keamanan digital. Niki menegaskan pentingnya untuk tidak mudah percaya pada informasi yang diperoleh dari internet dan mendorong untuk memberikan keamanan ganda pada semua akun digital.