Sebagai catatan, kebiasaan dalam birokrasi seringkali menunjukkan bahwa para ASN yang ingin naik jabatan biasanya bermodalkan pada koneksi dan pengalaman kerja. Namun, Mendagri Tito Karnavian berpandangan bahwa untuk menyeimbangkan kebutuhan keterampilan teknis dan keahlian manajerial, beliau ingin para ASN dapat memiliki landasan pengetahuan yang lebih kuat, terutama dalam hal kebijakan publik.
Hal ini tampaknya sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan birokrasi yang lebih profesional, kompeten, dan berintegritas. Dengan memperoleh pendidikan dan pelatihan di IKN, diharapkan para ASN secara bertahap akan mampu mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka dapatkan dalam rangka memajukan sektor pelayanan publik di Indonesia.
Terkait hal ini, tentu saja muncul pro dan kontra di kalangan para ASN. Ada yang menyambut baik langkah ini, terasa bahwa pelatihan di IKN akan memberikan mereka keunggulan kompetitif dalam memenuhi syarat untuk naik jabatan. Namun, ada pula yang merasa keberatan, terutama karena pelatihan di IKN berarti mereka harus berpisah dengan keluarga dan lingkungan tempat tinggal mereka saat ini.